Semalam Saya Bermimpi
Semalam saya bermimpi, mimpi yang aneh tapi membuat saya senang sekaligus sedih sehingga menuliskannya di sini. Ceritanya saya sedang mengikuti sebuah acara, ramai dan beberapa saya kenali wajahnya. Acaranya meriah layaknya lomba perayaan kemerdekaan di sebuah lapangan, terbagi beberapa kelompok dan teman-teman saya terpencar di kelompok tersebut. Beberapa waktu kemudian acara selesai dan tibalah saat penutupan yang menjadi awal keanehan mimpi saya.
Entah bagaimana saya di mimpi itu kembali bujang atau belum menikah, mengapa begitu? karena di akhir acara ada sebuah pengumuman bahwa saya akan menikah dengan salah satu peserta yang hadir saat itu. Wah menarik, saat diumumkan hati saya berdesir sekaligus bahagia, teman-teman saya mengucapkan selamat.
Saat diumumkan saya terharu meski saya tidak ingat siapa perempuannya, yang jelas dia dekat dengan karena saya langsung mengiyakannya. Saya berjalan di tengah ingin segera kembali ke rumah, saya salami orang-orang yang saya temui di perjalanan, saya ingin segera berkemas dan segera menyelesaikan urusan di sini dan merencanakan pernikahan saya.
Lokasi berpindah ke rumah masa kecil saya, kalau ini saya ingat karena sampai hari ini saya masih mengunjunginya. Di tengah obrolan dan hendak berpamitan ada satu lagi perempuan yang anehnya hati saya juga merasa dekat terlihat marah tidak terima dengan pengumuman pernikahan saya. "Jangan marah," kata saya, dia hanya diam lalu menjawab "cerai," katanya. "Maksudnya? Aku aja belum bertemu dengan dia," jawab saya. Saya duduk di sebelahnya, berusaha untuk menenangkan, tapi kemudian dia beranjak dan kata cerai kembali diucapkan. Saya terdiam dan menahan tangis, saat dia pergi. Saya juga tidak mengenal perempuan kedua ini tapi saya ingat pernah suka kepadanya. Tahu kan perasaan saat patah hati? begitulah perasaan saya di mimpi tadi.
Baik perempuan yang akan saya nikahi maupun yang marah dengan saya sama sekali tidak bisa saya ingat. Saya terjaga berpikir keras menebak siapa kedua perempuan di mimpi saya tadi dan tidak ketemu jawabannya. Teman sekolah, kuliah atau kerja? Bukan, karena pasti langsung saya ingat jika bertemu.
Kali ini saya benar-benar terjaga, saya bangun dan menceritakan mimpi aneh ini ke istri saya, rasanya seperti berdosa jika tidak menceritakannya, dan seperti kebiasaan kami yang bangun tidur memang biasanya bercerita tentang mimpi kami. Dia hanya mendengarkan dan tertawa saat saya cerita bahwa bukan dia yang akan saya nikahi. Mimpi memang terkadang aneh, dan sialnya kita tidak bisa memilih untuk bermimpi atau seringkali mengingat orang-orang penting yang hadir dalam mimpi.