Diskontinu

Sajak Kota

Kau adalah taman kota. Pohon-pohon ingatan menumpahkan kesedihanmu. Daun kebahagiaan berguguran di sekujur tubuhmu.

Orang-orang bercerita di jantungmu. Kadang kau peduli, sering tidak. Kau menunjukkan indahmu pada ilusi yang begitu dalam, namun tanpa akar apapun di permukaan.

Matamu ibarat peta, diagram kesia-siaan, simpang siur dengan jalan kecil yang tak mengarah kemana mana.

Kuberharap puisi ini lebih mempunyai bentuk. Kuberharap puisi ini tentang cinta, atau tentang sesuatu yang penting di hidup seseorang dan baru disadarinya. Atau bahkan tentang malam, gajah, burung-burung, kemarau atau salju.

Dan di situ aku sekarang, tak bisa melarikan diri. Waktu adalah perangkap dan aku terjebak di dalamnya.

#Blog