Hah? Guling?
Dari sekian banyak produk budaya yang bisa ditinggalkan oleh penjajah kolonial Belanda ternyata yang tertinggal sampai sekarang adalah guling. Ya guling yang sampai hari ini masih ada di ruang-ruang privat kita. Guling sendiri dulunya disebut "dutch wife" karena hanya bisa ditemui di negeri jajahan Belanda, bahkan di Belanda sendiri tidak ada yang namanya guling.
Konon guling diciptakan untuk menemani para tuan Belanda saat jauh dari negeri asal dan tentu saja pasangannya. Ini juga alasan kita tidak akan menemui guling di hotel-hotel bintang lima.
Saat muda membaca sejarah guling ini rasanya emosi karena negara kolonial lain seperti Inggris berhasil meninggalkan bahasanya sebagai bahasa nasional kedua di India yang secara sekilas lebih berguna di kehidupan modern.
Tapi kalo saya pikir lagi sepertinya lebih baik memeluk guling saat tidur daripada memeluk kamus tebal. Barangkali begitu.